1)
Model Penelitian Tindakan Kelas menurut Kurt Lewin
Kurt
Lewin menyatakan bahwa dalam satu siklus pada penelitian tindakan kelas terdiri
dari empat langkah, yakni: (1) Perencanaan (planning), (2) aksi atau tindakan
(acting), (3) Observasi (observing), dan (4) refleksi (reflecting)
2)
Model Penelitian Tindakan Kelas Menurut Kemmis & McTaggart
Model
yang dikemukakan Kemmis & Taggart merupakan pengembangan lebih lanjut dari
model Kurt Lewin. Secara mendasar tidak ada perbedaan yang prinsip antara
keduanya. Model ini banyak dipakai karena sederhana dan mudah dipahami.
Rancangan Kemmis & Taggart dapat mencakup sejumlah siklus, masing-masing
terdiri dari tahap-tahap: perencanaan (plan), pelaksanaan dan pengamatan (act
& observe), dan refleksi (reflect).
Tahapan-tahapan
ini berlangsung secara berulang- ulang, sampai tujuan penelitian tercapai.
3)
Model Penelitian Tindakan Kelas menurut John Elliot
Apabila
dibandingkan dua model yang sudah diutarakan di atas, yaitu Model Kurt Lewin
dan Kemmis-McTaggart, PTK Model John Elliot ini tampak lebih detail dan rinci.
Dari
ketiga model di atas dapat disimpulkan bahwa: (1) penelitian tindakan kelas
terdiri dari beberapa siklus (minimum tiga siklus), dan (2) setiap siklus
terdiri dari beberapa langkah yaitu (a) perencanaan, (b) pelaksanaan, (c)
pengamatan/ observasi, dan (d) refleksi, namun sebetulnya kegiatan pelaksanaan
dan pengamatan dilakukan secara bersamaan.